KitabNashoihul 'Ibad Maqalah 13-14 Pengajian Ahad Sore 28 Oktober 2018 Diriwayatkan dari Hatim Al Asham ra. bahwa ia berkata seperti berikut : `` Barangsiapa yang mengaku akan empat hal tanpa adanya bukti empat hal lainnya, maka pengakuannya itu bohong, yaitu : Barangsiapa yang mengaku cinta kepada Allah, tapi tidak mau meninggalkan segala
DiHalaman 43 Kitab Nashoihul ‘Ibad terbitan darul ilmi dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: سوءالخلق شؤم، و شراركم أسوأكم خلقا. “Jeleknya akhlak adalah sebuah kenistaan. Dan sejelek-jeleknya kamu semua adalah yang lebih jelek akhlak nya”. Hadis diatas menerangkan bahwa akhlaq yang jelek menjadikan
Galeri Kitab Kuning Siapa yang tidak kenal sosok "Syekh Nawawi Banten"? Ulama nusantara namun dihormati hingga dunia internasional ini meninggalkan banyak sekali karya yang hingga kini menjadi Ibad "Nasehat-nasehat Untuk Para Hamba", merupakan salah satu saja dai sekian Karya-Karya Syekh Nawawi yang beliau tidak hanya memiliki karya di bidang akhlak dan tashawuf saja melainkan juga di bidang fikih hingga tafsir. Salah satunya yang cukup dikenal adalah Kitab Tafsir Marahul LabidTentang Kitab Nashoihul Ibad Karya Syekh NawawiKitab ini berisi 70 halaman, sistematika penulisannya secara tematik, dan terdapat 10 bab yang masingmasing mempunyai sub bab tertentu yang secara keseluruhan dan menyeluruh, kitab ini memuat 208 maqolah dan 1072 butir sistematika yang dimaksud, yakni penulisannya dari satu bab ke bab yang lain berdasarkan jumlah nasehat dan pokok masalah yang terkandung di dalamnya. Mulai dari dua pokok masalah, tiga pokok masalah, dan seterusnya sampai sepuluh pokok masalah. Jumlah pembahasannya ada 214 yang didasarkan pada 45 Hadits dan sisanya merupakan atsar perkataan sahabat dan tabi‟in.Adapun rincian bab yang terdapat dalam kitab ini yaituBab I, khutbatul kitab yang berisi kata pengantar dan sambutan dari penulis, serta harapan penulis supaya kitabmya bermanfaat kepada kaum II, bab ini memuat tiga puluh nasihat yang terdiri atas empat khabar/hadit dan sisanya hadis atsar. Yang dimaksud dengan khabar ialah ucapan Nabi, dan yang dimaksud dengan atsar ialah ucapan sahabat dan tabi’ III, berisi lima puluh lima makalah berdasarkan hadis Nabi dan perkataan sahabat masing-masing mengandung tiga butir IV, Tiga puluh makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat masing-masing mengandung empat butir V, Dua puluh tujuh makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat masing-masing mengandung lima butir VI, Tujuh belas makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat, masing-masing mengandung enam butir VII, Sepuluh macam makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat masing-masing mengandung tujuh butir VIII, Lima makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat, masing-masing mengandung delapan butir IX, Lima makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat, masing-masing mengandung Sembilan butir X, Dua puluh Sembilan makalah berdasarkan Hadist Nabi dan perkataan sahabat, masing-masing mengandung sepuluh butir sekian pembahasan di atas, dapat dikatakan kitab ini memiliki cakupan yang cukup luas, terlebih disertakan pula landasan-landasan dari hastis Rasulullah anda tertarik untuk mempelajari kitab ini, silahkan pilih versinya. 1. Kitab Nasha'ihul Ibad - Teks Arab 2. Kitab Nasha'ihul Ibad - Makna Jawa 3. Kitab Nasha'ihul Ibad - TerjemahanDemikian, ulasan kami tentang Kitab Nashaihul Ibad Karya Syekh Nawawi, yang bisa kami bagikan untuk anda, semoga bermanfaat. Amin.Diriwayatkandari Utsman ra. sebagai berikut : "Lima tanda orang yang bertaqwa (kepada Allah) yaitu : Pertama, tidak duduk bersama kecuali dengan orang yang menjadi baik agamanya jika bersama orang orang tersebut, dapat menahan kemaluan dan ucapannya. Kitab Nashoihul 'Ibad Maqalah 06-07 Pengajian Selasa Pagi 25 Juni 2019 Maqolah 06 Bagian
NASHOIHUL IBAD Karya SYEIKH NAWAWI AL-BANTANIE yang merupakan syarah atas kitab AS-SYAIKH SYIHABUDDIN AHMAD BIN HAJAR AL-ASQOLANI IBNU HAJAR AL-ASQOLANI 4 Maqolah 21 DIKATAKAN ''TIDAK ADA KEASINGAN BAGI ORANG YANG MEMPUNYAI KEUTAMAAN,DAN TIDAK ADA TANAH AIR BAGI ORANG BODOH'' Maksudnya orang yang disifati dengan keilmuan dan mengamalkan ilmunya, maka ia dimuliakan lagi terhormat di sisi manusia, di negri manapun ia berada, maka keberadaannya di setiap negri di sisinya adalah tanah airnya, meskipun ia pendatang, Sedangkan orang bodoh kebalikan dari hal itu. Maqolah ke 22 DIKATAKAN ''SIAPA SAJA YANG DENGAN KETA'ATANNYA DISISI ALLAH DEKAT,MAKA IA DITENGAH2 MANUSIA MENJADI TERASING'' Maksudnya adalah siapa saja yg senang menyibukan diri dengan berbuat ta'at kepada Allah ta'ala,jadilah ia terasing jauh dari manusia. Maqolah ke 23 DIKATAKAN''GERAKAN TA'AT MENUNJUKAN MA'RIFAT, SEBAGAIMANA GERAKAN TUBUH MENUNJUKANKEHIDUPAN.'' yakni sesungguhnya perbuatan ta'at seorang hamba kepada Allah merupakan tanda atas ke ma'rifatannya kepada Allah. Dan Apabila sedikit, maka sedikit pula, karna sesungguhnya dhohir itu adalah cerminan batin. Maqolah ke 24 NABI ''SUMBER SEMUA KESALAHAN ADALAH CINTA DUNIA yaitu sesuatu yang melebihi kebutuhan DAN SUMBER FITNAH ADALAH TIDAK MENGELUARKAN 1/10 zakat pertanian DAN ZAKAT pada umumnya. Ini adalah athof 'am ala khos. Karna sesungguhnya al-'Usryru1/10 itu hanya khusus pada tanaman dan buah2an,sedangkan zakat meliputi al 'Usyru tersebut,zakat emas dan perak,binatang ternak,dan zakat badan zakat fitrah Maqolah ke 25 DIKATAKAN ''ORANG YANG MENGAKUI KEKURANGAN yakni lemah dari perbuatan ta'at SELAMANYA ADALAH ORANG YANG TERPUJI, DAN MENGAKUI KEKURANGAN ITU TANDA-TANDA DITERIMANYA AMAL'' Karna hal itu menunjukan tidak adanya sifat 'ujub dan sombong. Maqolah ke 26 DIKATAKAN'' KUFUR NIKMAT ITU TERCELAH Yakni tidak bersyukur terhadap nikmat menunjukan kerendahan jiwa DAN BERTEMAN DENGAN ORANG BODOH Yaitu orang yang menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya padahal ia mengerti kejelekannya ADALAH SIAL'' Yakni tidak berkah. Sebagaimana imam Thobroniy meriwayatkan dari Busyair, bahwasannya Nabi ''ishrimil ahmaq'' putuskanlah orang bodoh. Yakni putuskanlah mencintainya. Maknanya jangan menemaninya karna kejelekan prilakunya, dan karna sesungguhnya tabiat itu suka mencuri, dan kadang2 tabiatmu mencuri dari dirinya. ATH-THIBA'A SARROQOTUN WA QOD YASRUQU TOB'UKA MINHU LIANNA ATH-THIBA'A SARROQOTUN WA QOD YASRUQU TOB'UKA MINHU Diriwaytkan oleh imam turmudzi dari ibn Amr, bahwasannya Nabi SAW. Bersabda''ada 2 perilaku,siapa saja yang ada 2 perilaku itu pada dirinya, maka Allah mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan orang yang sabar, dan siapa saja yang keduanya tidak ada pada dirinya, maka Allah tidak mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan tidak pula orang yang sabar yang dalam urusan agamanya melihat kepada orang diatasnya,lalu ia mengikutinya dan dalam urusan dunianya ia melihat kepada orang di bawahnya,lalu ia memuji Allah atas segala karunia yang diberikan Allah kepadanya, maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan penyabar. orang yang dalam urusan agamanya melihat kepada orang dibawahnya, dan dalam urusan dunianya melihat kepada orang di atasnya,lalu ia bersedih atas segala ketertinggalannya, maka Allah tidak akan mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan penyabar'' Maqolah ke 27 seorang penyair berkata -WAHAI ORANG YANG SIBUK DENGAN DUNIANYA*SUNGGUH TERTPU DIRINYA OLEH PANJANG ANGAN2 -ATAU SENANTIASA DALAM KELALAIAN*HINGGA SEMAKIN DEKATKEPADA DIRINYA SANG AJAL -KEMATIAN DATANG DENGAN TIBA2*SEMENTARA KUBUR ADALAH PETI AMAL -SABARLAH MENGHADAPI KEADAAN DUNIA*TIADA KEMATIAN KECUALI DENGAN AJAL Diriwayatkan oleh imam Dailamiy bahwasannya Nabi Saw bersabda ''meninggalkan dunia lebih pahit dari buah jadam dan lebih berat dari tebasan pedang di jalan Allah. Tidaklah seseorang yang meninggalkan dunia, melainkan Allah pasti akan memberinya ganjaran yang telah Allah berikan kepada para syuhada. Meninggalkan dunia itu ialah menyedikitkan makan, rasa kenyang, dan tidak menyukai pujian dari manusia. Karna sesungguhnya, siapa saja yang lebih menyukai pujian dari manusia, maka ia lebih mencintai dunia dan kenikmatannya, dan siapa saja yang dibahagiakan oleh kenikmatan yang paling nikmat surga, maka hendaklah ia tinggalkan dunia dan pujian dari manusia'' Maqolah ke28 DARI ABU BAKAR ASY-SYIBLIY RA. Bagdad tempat kelahiran beliau dan tumbuh dewasanya, beliau bersahabat dengan Syekh Al-Junaid dan beliau bermadzhab maliki. Beliau ''hidup'' selama 87 tahun, dan meninggal tahun 334 h., dan makam beliau ada di bagdad. SYEKH ASY-SYIBLIY TERMASUK DIANTARA PEMBESAR AHLI MA'RIFAT Kepada Allah ta'ala BELIAU BERKATA Didalam munajatnya ''WAHAI TUHANKU SESUNGGUHNYA AKU MENYUKAI UNTUK MEMEBERIKAN KEPADA-MU SELURUH KEBAIKANKU SERTA KEFAKIRANKU Yakni kebutuhanku kapada kebaikan itu DAN KELEMAHANKU yakni ketidak-mampuanku memperbanyak ibadah. MAKA BAGAIMANA ENGKAU TIDAK SUKA WAHAI TUAN-KU, UNTUK MEMBERIKAN SESUATU KEPADAKU yakni Engkau memberi ma'af bagiku AKAN SELURUH KESALAHANKU, DISERTAI MAHA KAYANYA ENGKAU, WAHAI TUHANKU, DARIKU'' yakni dari menyiksaku, karna segala kesalahanku tidak akan membahayakan Engkau dan segala kebaikanku tidak akan memberi manfa'at kepada-Mu. Berikut ini adalah bait-bait syair yg telah diizakan kepadakuSyekh nawawi Al-bantanie oleh salah seorang ulama untuk dibaca 7 kali usai shalat jum'at. ilahi lastu lilfirdausi ahlanwa laa aqwa ala naaril jahimi. Fahab liy zullatiy wa ighfir dzunubifa innaka ghoofirud Dzanbil Adhiimi. Wa'Aamilniy mu'amalatil Kariimiwa tsabitnii 'alan Nahjil Qowiimi. 'ya Tuhanku. Tak layak bagiku menghuni surga firdaus-Munamun aku tak kuat bila menempati neraka jahim. Ma'afkan semua kesalahanku,dan ampunilah dosakukarna hanya Engkaulah yang mengampuni dosa2 besar. Perlakukanlah aku sebagaimana engkau memperlakukan orang2 Muliadan kokohkanlah keyakinanku pada jalan yang lurus. HIKAYAT Syeikh Asy-Syibliy perna berkunjung kepada Ibnu Mujahid, lalu beliau dipeluk oleh Ibnu Mujahid dan dicium diantara kedua matanya dahinya. Lalu Ibnu mujahid ditanya mengenai hal itu. Beliau berkata ''Aku perna melihat Nabi Saw di dalam tidur, dan sunggu Asy-Syibliy mendatangi Nabi Saw. lalu Nabi Saw berdiri menyambutnya dan mencium keningnya. Lalu aku berkata ''wahai Rasulullah, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap Asy-Syibliy? Beliau menjawab ''karna, tidaklah ia mengerjakan Shalat Fardhu, melainkan dia membaca dua ayat di akhir sholatnya. ''LAQOD JA A KUM ROSUULUN MIN ANFUSIKUM 'AZIIZUN ALAIHI MAA 'ANITTUM HARISHUN 'ALAIKUM BIL MU'MINIINA RO'UUFUR ROHIIM 128 FAA IN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAHU LAA ILAHA ILLA HUWA, 'ALAIHI TAWAKKALTU, WA HUWA ROBBUL 'ARSYIL 'ADHIIM qs At-Taubah128-129 kemudian ia mengucapkan ''SHOLLALLAHU 'ALAIKA YAA MUHAMMAD semoga Allah melimpahkan shalawat-Nya kepadamu, wahai Muhammad. ''Lalu aku bertanya kepada Asy-Syibli tentang hal yang beliau baca setelah sholat, lalu beliau menyebutkan sama seperti itu'' Maqolah ke 29 BERKATA syekh Asy-Syibliy ''APABILA ENGKAU INGIN MERASA NYAMAN DENGAN ALLAH yakni hatimu tenang bersama Allah dan tidak lari dari-Nya MAKA LEPASKAN DIRIMU DARI NAFSUMU'' yakni, maka putuskanlah segala yg disukai oleh nafsumu. Syeikh Asy-Syibily ditanya setelah beliau meninggal ttg keadaan dirinya, didalam mimpi seseorang, lalu beliau berkata ''Allah berfirman kepadaku '' hai Abu bakar, tahukah engkau mengapa Aku mengampunimu? Aku berkata''sebab amal sholehku'' Allah berfirman''bukan'' Aku berkata''sebab keikhlasan ibadah-ibadahku'' Allah berfirman ''bukan'' Aku berkata ''sebab hajiku,puasaku,dan sholatku'' Allah berfirman ''bukan'' Aku berkata''sebab hijraku ke orang-orang sholeh dan menuntut ilmu'' Allah berfirman ''bukan'' Aku berkata ''Wahai Tuhanku, jadi sebab apa? Maka Allah ta'ala berfirman ''ingatkah ketika engkau berjalan di gerbang kota bagdad,lalu engkau menemukan seekor kucing kecil, yg sungguh hawa dingin telah membuatnya lemah,dan ia terpojok karna sangat dinginnya. Lalu engkau mengambilnya karna rasa sayang kepada kucing itu dan memasukannya di jubahmu sebagai perlindungan kepada kucing itu''? Maka aku berkata ''ya'' Lalu Allah berfirman ''sebab rasa sayangmu kepada kucing itulah,maka Aku menyayangimu'' Maqolah ke 30 Berkata Syekh Asy-Syibliy ''SEANDAINYA ENGKAU TELAH MERASAKAN LEZATNYA BERHUBUNGAN yakni dekat bersama Allah ta'ala PASTI ENGKAU MENGETAHUI PAHITNYA PUTUS dengan-Nya, yakni jauh dari Allah ta'ala, karna sesungguhnya hal itu merupakan siksaan terbesar di sisi kekasih Allah diantara do'a Nabi Saw adalah ALLAHUMMAR ZUQNI LADDZATAN NADHRI ILA WAJHIKAL KARIIM WAS SAUQO ILA LIQQOIKA ''ya Allah berilah aku rizki berupa kelezatan memandang Wajah-Mu yang mulia dan kerinduan bertemu dengan-Mu''Silahkankunjungi link dibawah ini untuk sama-sama kita dengarkan. Dilengkapi juga dengan beberapa penjelasan yang kiranya sulit difahami. Klik link di bawah ini: KHUTBAH & MUQADDIMAH. Ngaji Kitab Nashoihul Ibad (Khutbah & Muqaddimah bag.1) Ngaji Kitab Nashoihul Ibad (Khutbah & Muqaddimah bag.2 dan Maqolah ke 01) Rasulullah SAW sebenarnya telah menggambarkan dunia bagaikan tempat untuk bersinggah bagi musafir. Mereka pun harus mempersiapkan bekal yang cukup untuk kehidupan akhirat yang lebih abadi. Dalam kitab Nashaih al-Ibad, Imam Nawawi Al Bantani mengutip nasihat-nasihat dari Syafiq Al Bakhli, seorang ulama yang terkenal sangat wara’ dan zahid. Nasihat ini begitu berharga, sehingga pantas bagi kita merenungkannya. Pertama, teruslah beribadah kepada Allah SWT sebab manusia pasti membutuhkan-Nya. Allah SWT telah memberikan fitrah kepada manusia agar beriman kepada-Nya. Bahkan, sebelum manusia itu sendiri lahir ke dunia, Allah SWT telah mengambil janji seluruh keturunan Adam untuk meyakini bahwa hanya Allah SWT satu-satunya Tuhan yang harus disembah. Kedua, ambillah harta duniawi sekadar cukup memenuhi hidup. Sebagaimana ketika sedang makan, Rasulullah SAW menganjurkan untuk mengatur perut kita, dengan tidak memenuhi perut dengan makanan hingga tanpa batas. Kita pun mesti menyisihkan sepertiga isi perut untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga lagi untuk bernapas. Maka, be gitu juga dengan urusan dunia, kita diperintahkan Allah SWT untuk mengambil seperlunya saja sebagai penguat untuk beribadah kepada-Nya. Ketiga, berbuat maksiatlah kepada Allah jika kalian kuat menahan siksa-Nya. Alangkah malunya seorang manusia yang telah dikaruniai kepadanya nikmat yang berlimpah, tapi berani bermaksiat kepada Allah. Maka, bersiaplah menerima siksa api neraka yang menyala-nyala hingga menembus kulit. Keempat, persiapkan bekal di dunia menurut ukuran lamanya tinggal di alam kubur. Jika melihat umur manusia yang begitu singkat di dunia, dan begitu panjang akan tinggal di alam kubur, tentu ia akan berusaha untuk menjadikan hidupnya penuh arti dan tak sia-sia belaka. Demikian pula tentunya akan semakin dekat dan takut kepada Allah SWT. Kelima, beramallah untuk meraih surga sesuai dengan tingkatan yang diinginkan. Allah SWT telah menjanjikan surga-surga yang indah kepada mereka yang dekat dan bertakwa kepada Allah SWT. Semakin baik amalan diperbuat, akan semakin tinggi tingkatan surga yang akan kita dapatkan. Semoga Allah SWT menjadikan kita orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan di akhirat kelak dengan memperoleh surga keabadian. sumber Harian RepublikaBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini Maqolahke 29: (BERKATA) syekh Asy-Syibliy (''APABILA ENGKAU INGIN MERASA NYAMAN DENGAN ALLAH) yakni hatimu tenang bersama Allah dan tidak lari dari-Nya (MAKA LEPASKAN DIRIMU DARI NAFSUMU'') yakni, maka putuskanlah segala yg disukai oleh nafsumu.
1 Contoh Khutbah Jumat Bulan Muharram. Baca Juga. Teks Khutbah Jum'at Singkat dan Padat Tema Islam Agama Ramah Budaya. Teks Khutbah Jumat Minggu Pertama-Tema Menggapai Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzul Hijjah. Contoh Khutbah Jumat Singkat Bulan Dzul Hijjah Judul-Menjadi Pribadi Bermanfaat Untuk Orang Lain.
Teks Khutbah Jumat Singkat Bahasa Indonesia – Mawas Diriأَلْخُطْبَةُ الْأُوْلَىأَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى خَلَقَ النَّفْسَ فَأَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوَاهَا. وَكَتَبَ بِأَنَّهُ قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زّكَّاهَا وَخَابَ مَنْ دَسَّاهَا. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبٌّ كَرِيْمٌ لَا يَنَالُ مَا لَدَيْهِ إِلَّا بِإِزَالَةِ الْغُيُوْبِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهَ وَرَسُوْلُهُ نَبِيٌّ أَرْسَلَهُ هَادِيًا لَا مَسَّهُ عَلَّامُ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِى كَشَفَ الْكُرُوْبَ. وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ سَارُوا بِسَيْرَتِهِ وَجَنَحُوْا بِغُفْرَانِ بَعْدُ فَيَاعِبَادَ اللَّهِ, إِتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ بفِعْلِ المَأمُوْراتِ وَاجْتِنَابِ المُحَرَّمَاتِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَJamaah shalat Jum’at hafidhakumullah,Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah swt dengan sebenar-benar taqwa, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjahui dishahihkan oleh para ulama’ bahwa ketika Allah swt menghendaki kebaikan seorang hamba maka Allah memperlihatkan aib-aibnya, lalu Allah menolongnya mempermudah menghilangkan aib-aibnya tersebut sedikit demi sedikit hingga menjadi manusia tidak mengetahui aib-aibnya sendiri hingga menganggap dirinya sudah baik. Baik bagi Allah dan juga baik bagi masyarakat. Akibat anggapan yang seperti ini ia akan melihat jelas aib orang lain dan menggunjing serta menyebarluaskannya. Sedang ia tidak melihat aib pada dirinya sendiri. Bagai ungkapan gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak. Dalam hal ini Rasulallah saw bersabdaيُبْصِرُ أَحَدُكُمُ الْقَذَى فِى عَيْنِ أَخِيْهِ وَيَنْسَى الْجِذْعَ فِى عَيْنِهِ. رواه أبو هريرة“Salah satu dari kalian mampu melihat kotoran kecil di pelupuk temannya, tapi lupa dengan batang kayu yang menutupi matanya sendiri.”Mengawasi dan memperhatikan aib atau kesalahan pada diri sendiri, tidak mengawasi aib orang lain, lalu berusaha maksimal memperbaikinya adalah pangkal atau sumber keberuntungan. Kanjeng Nabi Muhammad saw bersabdaطُوْبَى لِمَنْ شَغَلَهُ عَيْبُهُ عَنْ عُيُوْبِ النَّاسِ. رواه البزار“Sungguh beruntung orang yang disibukkan oleh aibnya daripada sibuk dengan aib orang lain.” HR. Al-BazzarDalam rangka mawas diri, kiranya pantas kita mengingat kembali pesan Sayyidina Ali karramallahu wajhah, sebagaimana termaktub dalam kitab Nashaihul Ibad karya Ibnu Hajar al-Asqalaniكُنْ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرَ النَّاسِ وَكُنْ عِنْدَ النَّفْسِ شَرَّ النَّاسِ وَكُنْ عِنْدَ النَّاسِ رَجُلًا مِنَ النَّاسِ“Jadilah manusia paling baik di sisi Allah, dan jadilah manusia paling jelek dalam pandangan dirimu, serta jadilah manusia biasa di hadapan orang lain”.Pesan ini memberikan arahan yang sangat luar biasa bagi umat Islam dalam mengarungi kehidupan ini agar terus memperbaiki diri, menghargai dan tidak meremehkan orang lain, demi memperoleh kebahagiaan dunia dan akhiratHendaknya kita terus meningkatkan ketaqwaan dan amal kebaikan serta menjahui larangan. Sehingga kita bisa menjadi manusia yang baik di harus terus merasa kurang atas amal kebaikan yang kita lakukan serta merasa diri kita jelek. Hal ini bukan berarti merendahkan diri, namun untuk menjauhkan kita dari sikap ujub sombong, riya’ pamer, dan sum’ah mengharap pujian orang lain.Menundukkan diri di hadapan orang lain dengan tidak merasa lebih baik. Mungkin banyak di antara kita ketika melihat orang lain, merasa dirinya lebih baik atau lebih shalat Jum’at hafidhakumullah,Untuk mewujudkannya, Syaikh Abdu Qadir Al-Jilani memiliki tips sederhana yang dapat kita lakukan dalam keseharian kitaJika kita melihat orang lain hendaknya kita memandang bahwa dia memiliki kelebihan daripada diri kita. Mungkin dia lebih bertaqwa, lebih banyak amal baiknya, serta lebih tinggi derajatnya di sisi kita melihat anak kecil atau lebih muda, nasihati diri kita, “Mungkin dia dosanya lebih sedikit daripada diriku”. Sebaliknya jika kita melihat orang yang lebih tua, nasihati diri kita, “Dia telah berbuat kebaikan lebih banyak daripada diriku”. Sebab ia lebih dulu takwa dan taat kepada kita melihat orang alim, hendanya kita menilainya dia memiliki cara ibadah yang lebih baik dan benar, mengamalkan ilmunya, serta berbuat kebaikan dengan kita melihat orang bodoh, hendaknya kita katakan, “Mungkin dia berbuat dosa atau salah karena ketidaktahuannya dosanya lebih sedikit, sementara kita lebih berdosa karena berbuat salah sepengetahuan ilmu yang kita miliki dosanya lebih berat”.Jamaah shalat Jum’at hafidhakumullah,Mawas diri harus kita lakukan setiap saat agar kita selalu dapat mengingat kekurangan, kesalahn dan aib kita. Lalu berusaha memperbaiki diri. Jangan mengoreksi dan ngurusi kekurangan serta aib orang atau mawas diri adalah cara mengendalikan hidup kita, yang akan memiliki efek luar biasa pada diri kita. Keteledoran kita untuk mawas diri bukan hanya dapat mengakibatkan kerusakan pada kehidupan kita, tetapi juga kehidupan yang lebih luas yakni keluarga dan SAW bersabda اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ رواه أحمد“Orang yang cerdas sukses adalah orang yang menghisab mengevaluasi dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah” HR. Ahmad. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mampu terus mawas diri dan berbenah diri. Sehingga kita menjadi orang yang rendah hati, menghargai orang lain, tidak merasa lebih baik dari orang lain serta beruntung di dunia dan akhirat. سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَقُوْلُ. وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِى الْمُهْتَدُوْنَ. أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا عَلَيْكُمْ اَنْفُسَكُمْ ۚ لَا يَضُرُّكُمْ مَّنْ ضَلَّ اِذَا اهْتَدَيْتُمْ ۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ. باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ الثَّانِيَّةُاَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الصَّمَدِ. اَلَّذِى لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أحَدٌ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ الْمُمَجَّدِ. وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ الَّذِيْنَ شَيَّدُوْا الدَّيْنَ بِعَزْمٍ قَوِيٍّ وَعَزِيْزِ بَعْدُ فَيَاأيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنفْسِى بِتَقْوَى اللَّهِ بِفِعْلِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَتَرْكِ الْمَنْهِيَّاتِ. قَدْ أشْبَعَ لَكُمْ أنْوَاعُ الْخُطَبِ الْجُمْعِيَّةِ وَكَأَنِّى أنْظُرُ فِى أسْمَائِكُمْ بِهَا مَلْآن. وَلَكِنْ مَا أرَى مِنْكُمْ اِلّأ عَلَى جُمُوْدٍ عَرِيْقِ. قَلَّمَا تُغَيِّرُ أعْمَالَكُمْ تِلْكَ الْخُطَبُ اِلَى تَرْقِيَةِ الْأعْمَالِ وصَلَاحِ الْجَنَانِ. وَمَا اُمَثِّلُكُمْ اِلَّا كَالْحَدِيْدِ الْبَارِدْ. يُضْرَبُ كُلَّ وَقْتٍ لِيَمْتَدَّ فَلَمْ يَمْتَدِدْ. فّتَبَصَّرُوْا وَاَفِيْقُوْا ثُمَّ أحْسِنُوْا, اِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. إنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ, وَقَاضِى الْحَاجَاتِ. . اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِاُمَةِ مُحَمَّدٍ. وَارْحَمْ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ. وَأَصْلِحْ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ. واسْتُرْ لِاُمَةِ مُحَمَّدٍ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْهُمْ عَلَى أَعْدَائِهِمْ وَوَفِّقْهُمْ لِعَمَلٍ صَالِحٍ يَنفَعُهُمْ فِى دُنْيَاهُمْ وَأُخْرَاهُمْ. اَللّٰهُمََّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَعُلَمَائَنَا وَزُعَمَائَنَا وَاجْعَلْ هِمَّتَهُمْ فِى اِزَالَةِ الْمُنْكَرَاتِ وَالْمَعَاصِى وَاهْدِهِمْ سَبِيْلَ الرَّشَادِ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ وَادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْن وّفِرُوسْ قَرَنَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ والْعَافِيَةَ وَالْمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيأ حَسَنَةً, وَفِى ألآخِرَةِ حَسَنَةً, وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اللَّهِ. إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُؤْتِكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ Katib PCNU PonorogoKetua Bidang Peribadatan Masjid NU Ponorogo .